Dapatkah dibandingkan dengan segumpal duri yang mengganjal di lekuk hati? Ketika pintu rumah itu terhempas keras, maka berarti kenyerian di relung dada. Dan, Joki menelan ludahnya yang kemudian terasa getir. Helaan napasnya terasa tersendat. Dia mengawasi pintu tebal bercat coklat tua itu sesaat, lalu membalik badan, dan berjalan pelahan menjauhi rumah itu.
Inilah ganjaran buat keberanian. Inilah kenyataan yang dihadapkan oleh keterombang-ambingan sekian lama: selembar pintu yang nyaris menyenggol hidung, dan suara debumannya yang lebih keras dari suara seribu kanon.
Maka Joki berjalan terseok di bawah kerindangan pohon di sepanjang kiri-kanan jalan. Semakin jauh dia berjalan, semakin reda tusukan di dadanya. Cuma, berangsur lenyapnya nyeri itu, tidaklah menghilangkan kemelut di hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar