1. Pengertian Syudzudz dan Contohnya
Definisi syudzudz adalah suatu kejanggalan yang dapat menciderai derajat kualitas suatu hadis. Batasan suatu hadis dikatakan mengandung syadz masih menjadi perbedaan diantara ulama. Namun inti dari syadz adalah “penyendirian dan perlawanan”. Misalnya hadis yang diriwayatkan seorang tsiqah bertentangan dengan riwayat orang yang lebih tsiqah darinya, sehingga hadis tersebut dianggap mengandung kejanggalan. Dalam prakteknya, kajian syudzudz berpengaruh pada aspek penelitian sanad, karena penentuan syudzudz adalah berdasarkan perbandingan kualitas antara dua orang periwayat.
Kejanggalan (syadz) suatu hadis bisa terletak pada matan atau sanadnya, contoh yang terletak pada sanad adalah:
ان رجلا توفى على عهد رسول الله ولم يدع وارثا الامولى اعتقه فقال النبى هل له احد فقالوا لا الا غلام اعتقه فجعل النبى ميراثه
ابن عباس
عوسجه
عمروبن دينار
حماد بن زيد
اصحاب السنن
عوسجه
عمروبن دينار
ابن جريح
التر مذى
ابن عيينه
Hadis yang diriwayatkan Al-Tirmidzi dengan jalur sanad Ibn Uyaynah dari Amr ibn Dinar dari Awsajah dari Ibn 'Abbas adalah hadis mahfuz, karena di samping diriwayatkan oleh periwayat yang tsiqah juga mempunyai tabi' yaitu melalui Ibn Jurayj. Sedangkan jalur riwayat Ashab Sunan dari Hammad ibn Zayd dari Amr ibn Dinar dari Awsajah adalah hadis mursal karena tanpa melalui Ibn Abbas padahal Awsajah adalah seorang Tabi'in. Hammad termasuk periwayat yang tsiqah yang diterima (maqbul) periwayatannya. Namun karena bertentangan dengan periwayatan Ibn Uyaynah yang lebih unggul, karena sanadnya muttasil dan juga terdapat muttabi' maka hadis yang melalui jalur sanad Ibn Uyaynah disebut hadis mahfuz, Sedangkan yang melalui jalur Hammad disebut hadis syadz.[1]
Sedangkan contoh hadis yang mempunyai syudzudz pada matannya adalah:
قال رسول الله اذا صلى احدكم ركعتى الفجر فليطجع على يمينه
كان النبى اذا صلى احدكم ركعتى الفجر
اضطجع على شقة الايمان
عائشة
ابو صالح
ابو الاسواد
ابو الاسواد
ابو الاسواد
ابو الاسواد
سعيد بن ابى ايوب
البخارى
عبد الله بن يزيد
أبو هريرة
عروة ابن زبير
الأ عمش ابو الاسواد
ابو الاسواد
ابو الاسواد
ابو الواحد
أبو داود
Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud melalui jalur sanad Abu al-Wahid dari al-A'mash dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dianggap mempunyai syudzudz setelah di bandingkan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari melalui jalur sanad Abdullah Ibn Yazid dari Sa'id Ibn Ayyub dari Abul Aswad dari Urwah ibn Zubair dar A’ishah ra. riwayat Bukhari dianggap lebih tsiqah karena meriwayatkan atas dasar fi'li, sehingga ini disebut hadis mahfuz. Sedangkan hadis yang diriwayakan oleh Abu Dawud lebih lemah karena atas dasar perkataan, ini disebut hadis syadz pada matannya.[2]
Perbedaan-perbedaan diantara periwayat hadis yang menjadi dasar munculnya syudzudz dalam sebuah hadis bisa di klasifikasikan sebagaimana berikut: [3]
a. Berbeda dalam hal mawquf atau marfu‘nya sebuah hadis.
b. Berbeda dalam hal mawsul atau mursalnya sebuah hadis.
c. Berbeda dalam hal jelas atau samarnya salah satu periwayat sebuah hadis.
d. Berbeda dalam jumlah jalur periwayatan sebuah hadis.
e. Berbeda dalam hal jenis tahammul dan 'ada' nya sebuah hadis .
f. Berbeda dalam menyebutkan nama guru.
g. Berbeda dalam tambahan yang terdapat dalam matan sebuah hadis .
h. Berbeda dalam tambahan yang terdapat dalam sanad sebuah hadis.
i. Berbeda dalam salah satu lafad yang terdapat dalam matan sebuah hadis
j. Berbeda dalam hal siapa mukharrij dari sebuah hadis.
2. Cara Menentukan Syudzudz al-Hadis
Parameter yang dipergunakan dalam analisis syudzudz adalah dengan menggunakan dalil naql (al-Qur'an dan al-Hadis). Sedangkan salah satu metode menentukan ada atau tidaknya syudzudz dalam suatu hadis dapat dengan cara mendatangkan hadis yang satu tema atau hadis yang sama namun dari jalur lain untuk diperbandingkan.
[1] Fatchur Rahman. Ikhtishar Musthalah ….., hlm. 200
[2] Fatchur Rahman. 1974. Ikhtisar Musthalahul Hadits. Bandung: PT al-Maa’rif. Hlm 202
[3] al-Salim. Ibid. hlm 260-261 .Untuk lebih jelasnya lihat contoh-contoh yang ditampilkan oleh al- Salim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar