Birru Al-Walidain
a. Pembinaan Pribadi yang Baik (Birr)
Untuk mengurai secara detail dan komprehensif dalam menelusuri suatu makna dari suatu kata Arab, terdapat beberapa tahapan penelusuran, yakni (1) Penelusuran melalui kamus, standar baku kamus yang digunakan adalah seperti kamus Lisanul Arab karya Ibnu Mandzur al-Afriqy, (2) Perspektif para Mufassir dan para ahli yang menjelaskan makna kata yang sedang ditelusuri, (3) Aplikasi kata pada makna.
Tahapan inilah yang menjadi langkah peneliti dalam menelusuri makna yang terdapat pada Ayat 8-9 Surat Al-Mumtahanah.
1) Kata “برّ ” menurutkamusLisanul ‘Arab
Kata “برّ ” memiliki susunan tashrif: “بَرَّيَبَرُّويَبِرُّبَرّاًوبِرّاًوبُرُوراً وَبَرَّةً”
Kata " البَرّ " (dibaca fathah ba’nya) dan kata “بِرّ ” (dibaca kasrah ba’nya) bentuk pluralnya adalah " الأَبْرارُ". Adapun kata " البارّ " bentuk pluralnya adalah " البَرَرَةُ ".
Kata “برّ ” memiliki beberapa makna:
a) الصِّدْقُ والطاعة/ jujur dan taat,
b) الصلاح/ kebagusan
c) الخير / baik dan bagus
d) التُّقى/ ketakwaan
e) كلُّماتقرّببهإِلىاللهعزوجلمنعملخير/ segala amal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah dari perbuatan yang baik.
f) Suatu kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.Kebaikan di dunia yaitu apapun yang dimudahkan oleh Allah berupa hidayah, nikmat, berbagai kebaikan. Adapun kebaikan di akhirat adalah keberuntungan mendapatkan kenikmatan kekal di surga dan mendapatkan kemuliaan serta rahmat-Nya.
g) Taat dan ibadah.
h) Allah yang Maha melimpahkan kebaikan.
i) Menerima
j) Kata ini “برّ ” ketika terkait dengan haji maka maknanya adalah kebaikan yang tidak tercampur dengan dosa (murni), adapun ketika dikaitkan dengan transaksi jual beli maka artinya adalah tidak ada subhat, tidak ada dusta dan tidak ada penghianatan di dalamnya.
k) Kata “برّ ” / berbuat baik,antonim dari kata “ العُقُوقُ” / menyakiti.
l) Kata Birr berarti Al-Lutfu, yakni halus dan lembut
m) Melakukan segala kebaikan apapun bentuknya
n) Kata Birr berarti Al-Ikram yang artinya memuliakan
o) Kata Birr berarti Al-Fu’ad yang artinya hati, dikatakan “مطمئن البر” hatinya tenang .
Dari uraian beberapa makna “برّ ” di atas, dapat disimpulkan maknanya yaitu berbuat ihsan yang diwujudkan dengan perlakukan yang penuh rasa santun dan kasih sayang dengan dilandasi ketakwaan dan kejujuran.
Adapun kata Barr (ba’ dibaca fathah / البَرّ) artinya darat, kata ini merupakan antonim dari kata “ البَحْرُ” yang artinya laut. Bermula dari kata ini, kemudian muncul makna luas sebagai sifat dari laut, yakni luas dalam melaksanakan kebaikan.
Kata “ البَرّ” ketika dinisbatkan kepada Allah SWT artinya yaitu yang Maha melimpahkan kebaikan. Hal ini seperti Firman Allahdalam Surat At-Tur ayat 28 “إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ ” / Sesungguhnya Dia-lah yang Maha melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang. Sedangkan ketika dinisbatkan kepada hamba, maka artinya adalah keluasan dalam berbakti atau taat . Kata Barr ini terkait dengan makna kebaikan, disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 3 x .
Dari hasil penelusuran ini, dapat disimpulkan bahwa kewajiban seorang Muslim terhadap orang-orang yang tidak memerangi dan juga tidak berusaha mengeluarkan dari negeri mereka yaitu; melaksanakan Birr dan Khair,berbuat Ihsan, memberikan perlindungan di bawah bendera-Nya yang mulia dan bertransaksi, bergaul dengan baik dan memuliakan (menghormati) mereka, jujur dan taat kepada Allah SWT, tetap menjaga ketakwaan yang dimanifestasikan dengan segala perbuatan yang baik dan bisa mendekatkan diri kepada Allah.
Suatu kata akan mengalami perbedaan makna sesuai dengan tuntutan konteksnya. Oleh karena itu peneliti berusaha mengaplikasikan kata Birr ini dalam konteks yang berbeda-beda dan menuntuk adanya perbedaan makna pula. Adapun rincian beberapa konteks dari kata Birr ini yaitu:
2) Aplikasi Kata Pada Makna
a) Birr dan Berbakti Kepada Orang Tua
Menurut Wahbah Az-Zuhaily, ketika kata Birr terkait dengan kedua orang tua, maka artinya adalah (كثيرالبر والإحسان إليهما) yakni memperbanyak berbuat Birr dan berbuat Ihsan . Maksudnya adalah meningkatkan sikap baik dan taat kepada kedua orang tua, tidak menyakitinya baik melalui ucapan maupun perbuatan, menyuruh maupun melarangnya, namun betul-betul murni taat kepada Allah SWT dan taat kepada kedua orang tuanya . Pengertian ini sering diistilahkan dengan berbakti kepada kedua orang tua, sebagaimana tersirat dari Firman Allah SWT dalam Surat Maryam: 14
وَبَرًّابِوَالِدَيْهِوَلَمْيَكُنْجَبَّارًاعَصِيًّا
Artinya: “dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong(bukan pula) durhaka” .
Firman Allah SWT dalam Surat Maryam: 32
وَبَرًّابِوَالِدَتِيوَلَمْيَجْعَلْنِيجَبَّارًاشَقِيًّا
Artinya: “dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka” .
Firman AllahSWT dalam surat:Al-An’am:151
قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar[518]". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu semua berfikir(Qs:Al-An’am;151)
Firman Allah SWT dalam surat:Al-Ankabut:8
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(Al-Ankabut:8
Firman Allah SWT dalam surat;Al-Luqman:14
•
dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu(Qs:Al-Luqman:14)
Berbuat baik kepada kedua orang tua tidak hanya berbuat baik dalam segi bicara dan perilaku saja tapi bisa dengan do’a sebagai mana yang di terangkan Allah dalam firmannya sebagai berikut
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِين
Maka dia(Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo’a,” Ya Tuhanku, anugrahilahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan ke bajikan yang engkau ridhai: Dan masukkanlah aku dengan rahmat Mu ke dalam golongan hamba-hamba Mu yang saleh(Qs Annamel:19)
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
. Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".(Qs:Ibrahim:41
وَالَّذِي قَالَ لِوَالِدَيْهِ أُفٍّ لَكُمَا أَتَعِدَانِنِي أَنْ أُخْرَجَ وَقَدْ خَلَتِ الْقُرُونُ مِنْ قَبْلِي وَهُمَا يَسْتَغِيثَانِ اللَّهَ وَيْلَكَ آَمِنْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَيَقُولُ مَا هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, Apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, Padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". lalu Dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka"(Qs:Al-Ahqaf:17)
Periode Madinah
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia(Qs:Isra’:23)
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ
dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.(Qs:Al-Baqarah:83)
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (Qs:Annisa’:36)
Ayat-Ayat di atas menegaskan bahwa ibadah yang paling agung setelah mengagungkan Allah adalah mengagungkan kepada kedua orang tua, Allah secara langsung memposisikan ketaatan kepada kedua orang tua setelah ketataan kepada-Nya . Hal ini menunjukkan betapa pentingnya seorang anak memperhatikan hak-hak yang harus diberikan kepada kedua oang tua.
Dalam priode Madinah ini Allah menerangkan tentang tingginya drajat kedua orang tua di banding dengan yang lainnya terbukti dari sekian banyak ayat yang menerangkan berbuat baik kepada kedua orang tua di sebut setelah Allah merentahkan mengembah kepada lalu Allah memerentah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua.
a. Pembinaan Pribadi yang Baik (Birr)
Untuk mengurai secara detail dan komprehensif dalam menelusuri suatu makna dari suatu kata Arab, terdapat beberapa tahapan penelusuran, yakni (1) Penelusuran melalui kamus, standar baku kamus yang digunakan adalah seperti kamus Lisanul Arab karya Ibnu Mandzur al-Afriqy, (2) Perspektif para Mufassir dan para ahli yang menjelaskan makna kata yang sedang ditelusuri, (3) Aplikasi kata pada makna.
Tahapan inilah yang menjadi langkah peneliti dalam menelusuri makna yang terdapat pada Ayat 8-9 Surat Al-Mumtahanah.
1) Kata “برّ ” menurutkamusLisanul ‘Arab
Kata “برّ ” memiliki susunan tashrif: “بَرَّيَبَرُّويَبِرُّبَرّاًوبِرّاًوبُرُوراً وَبَرَّةً”
Kata " البَرّ " (dibaca fathah ba’nya) dan kata “بِرّ ” (dibaca kasrah ba’nya) bentuk pluralnya adalah " الأَبْرارُ". Adapun kata " البارّ " bentuk pluralnya adalah " البَرَرَةُ ".
Kata “برّ ” memiliki beberapa makna:
a) الصِّدْقُ والطاعة/ jujur dan taat,
b) الصلاح/ kebagusan
c) الخير / baik dan bagus
d) التُّقى/ ketakwaan
e) كلُّماتقرّببهإِلىاللهعزوجلمنعملخير/ segala amal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah dari perbuatan yang baik.
f) Suatu kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.Kebaikan di dunia yaitu apapun yang dimudahkan oleh Allah berupa hidayah, nikmat, berbagai kebaikan. Adapun kebaikan di akhirat adalah keberuntungan mendapatkan kenikmatan kekal di surga dan mendapatkan kemuliaan serta rahmat-Nya.
g) Taat dan ibadah.
h) Allah yang Maha melimpahkan kebaikan.
i) Menerima
j) Kata ini “برّ ” ketika terkait dengan haji maka maknanya adalah kebaikan yang tidak tercampur dengan dosa (murni), adapun ketika dikaitkan dengan transaksi jual beli maka artinya adalah tidak ada subhat, tidak ada dusta dan tidak ada penghianatan di dalamnya.
k) Kata “برّ ” / berbuat baik,antonim dari kata “ العُقُوقُ” / menyakiti.
l) Kata Birr berarti Al-Lutfu, yakni halus dan lembut
m) Melakukan segala kebaikan apapun bentuknya
n) Kata Birr berarti Al-Ikram yang artinya memuliakan
o) Kata Birr berarti Al-Fu’ad yang artinya hati, dikatakan “مطمئن البر” hatinya tenang .
Dari uraian beberapa makna “برّ ” di atas, dapat disimpulkan maknanya yaitu berbuat ihsan yang diwujudkan dengan perlakukan yang penuh rasa santun dan kasih sayang dengan dilandasi ketakwaan dan kejujuran.
Adapun kata Barr (ba’ dibaca fathah / البَرّ) artinya darat, kata ini merupakan antonim dari kata “ البَحْرُ” yang artinya laut. Bermula dari kata ini, kemudian muncul makna luas sebagai sifat dari laut, yakni luas dalam melaksanakan kebaikan.
Kata “ البَرّ” ketika dinisbatkan kepada Allah SWT artinya yaitu yang Maha melimpahkan kebaikan. Hal ini seperti Firman Allahdalam Surat At-Tur ayat 28 “إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ ” / Sesungguhnya Dia-lah yang Maha melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang. Sedangkan ketika dinisbatkan kepada hamba, maka artinya adalah keluasan dalam berbakti atau taat . Kata Barr ini terkait dengan makna kebaikan, disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 3 x .
Dari hasil penelusuran ini, dapat disimpulkan bahwa kewajiban seorang Muslim terhadap orang-orang yang tidak memerangi dan juga tidak berusaha mengeluarkan dari negeri mereka yaitu; melaksanakan Birr dan Khair,berbuat Ihsan, memberikan perlindungan di bawah bendera-Nya yang mulia dan bertransaksi, bergaul dengan baik dan memuliakan (menghormati) mereka, jujur dan taat kepada Allah SWT, tetap menjaga ketakwaan yang dimanifestasikan dengan segala perbuatan yang baik dan bisa mendekatkan diri kepada Allah.
Suatu kata akan mengalami perbedaan makna sesuai dengan tuntutan konteksnya. Oleh karena itu peneliti berusaha mengaplikasikan kata Birr ini dalam konteks yang berbeda-beda dan menuntuk adanya perbedaan makna pula. Adapun rincian beberapa konteks dari kata Birr ini yaitu:
2) Aplikasi Kata Pada Makna
a) Birr dan Berbakti Kepada Orang Tua
Menurut Wahbah Az-Zuhaily, ketika kata Birr terkait dengan kedua orang tua, maka artinya adalah (كثيرالبر والإحسان إليهما) yakni memperbanyak berbuat Birr dan berbuat Ihsan . Maksudnya adalah meningkatkan sikap baik dan taat kepada kedua orang tua, tidak menyakitinya baik melalui ucapan maupun perbuatan, menyuruh maupun melarangnya, namun betul-betul murni taat kepada Allah SWT dan taat kepada kedua orang tuanya . Pengertian ini sering diistilahkan dengan berbakti kepada kedua orang tua, sebagaimana tersirat dari Firman Allah SWT dalam Surat Maryam: 14
وَبَرًّابِوَالِدَيْهِوَلَمْيَكُنْجَبَّارًاعَصِيًّا
Artinya: “dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong(bukan pula) durhaka” .
Firman Allah SWT dalam Surat Maryam: 32
وَبَرًّابِوَالِدَتِيوَلَمْيَجْعَلْنِيجَبَّارًاشَقِيًّا
Artinya: “dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka” .
Firman AllahSWT dalam surat:Al-An’am:151
قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar[518]". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu semua berfikir(Qs:Al-An’am;151)
Firman Allah SWT dalam surat:Al-Ankabut:8
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(Al-Ankabut:8
Firman Allah SWT dalam surat;Al-Luqman:14
•
dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu(Qs:Al-Luqman:14)
Berbuat baik kepada kedua orang tua tidak hanya berbuat baik dalam segi bicara dan perilaku saja tapi bisa dengan do’a sebagai mana yang di terangkan Allah dalam firmannya sebagai berikut
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِين
Maka dia(Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo’a,” Ya Tuhanku, anugrahilahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan ke bajikan yang engkau ridhai: Dan masukkanlah aku dengan rahmat Mu ke dalam golongan hamba-hamba Mu yang saleh(Qs Annamel:19)
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
. Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".(Qs:Ibrahim:41
وَالَّذِي قَالَ لِوَالِدَيْهِ أُفٍّ لَكُمَا أَتَعِدَانِنِي أَنْ أُخْرَجَ وَقَدْ خَلَتِ الْقُرُونُ مِنْ قَبْلِي وَهُمَا يَسْتَغِيثَانِ اللَّهَ وَيْلَكَ آَمِنْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَيَقُولُ مَا هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, Apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, Padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". lalu Dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka"(Qs:Al-Ahqaf:17)
Periode Madinah
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia(Qs:Isra’:23)
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ
dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.(Qs:Al-Baqarah:83)
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (Qs:Annisa’:36)
Ayat-Ayat di atas menegaskan bahwa ibadah yang paling agung setelah mengagungkan Allah adalah mengagungkan kepada kedua orang tua, Allah secara langsung memposisikan ketaatan kepada kedua orang tua setelah ketataan kepada-Nya . Hal ini menunjukkan betapa pentingnya seorang anak memperhatikan hak-hak yang harus diberikan kepada kedua oang tua.
Dalam priode Madinah ini Allah menerangkan tentang tingginya drajat kedua orang tua di banding dengan yang lainnya terbukti dari sekian banyak ayat yang menerangkan berbuat baik kepada kedua orang tua di sebut setelah Allah merentahkan mengembah kepada lalu Allah memerentah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar